7 JENIS CUTI ASN

 


                            
7 JENIS CUTI DAN PENJELASANNYA

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam kurun waktu tertentu.

7 jenis cuti ASN yang wajib diketahui dan dipahami. Cuti untuk ASN merupakan suatu hak yang wajib diperoleh setiap individu dimanapun ditempatkan dalam tugas dan tanggung jawab sebagai ASN. Dan perlu diketahui juga, selama menjalankan cuti ini ASN tetap mendapatkan penghasilan sesuai denga peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali satu jenis Cuti Diluar Tanggungan Negara.

Berikut ini jenis-jenis Cuti ASN dan penjelasannya

  1. Cuti Tahunan 12 Hari Kerja

Cuti tahunan dapat diberikan kepada ASN yang sudah bekerja paling kurang 1 tahun masa pengabdian secara terus menerus, maka ASN tersebut berhak mendapatkan cuti tahunannya dengan lama cuti sejumlah 12 hari kerja. Cuti tersebut dapat diambil secara keseluruhan dalam setahun ataupun dapat diambil sesuai dengan kebutuhan. Jika dalam tahun tersebut seorang ASN tidak menggunakan cutinya, maka cuti tersebut dapat digunakan pada tahun berikutnya sebanyak 6 hari kerja ditambah dengan cuti 12 hari kerja ditahun berjalan, maka ASN tersebut mendapatkan cuti 18 hari kerja di tahun berjalan. Begitupun jika dalam 2 tahun berjalan cuti tahunan tidak digunakan, maka pada tahun ke 3 tahun berjalan, ASN tersebut memperoleh tambahan cuti 12 hari kerja ditambah dengan cuti 18 hari kerja yang tidak digunakan pada 2 tahun sebelumnya, maka cuti yang diperoleh pada tahun ke 3 tahun berjalan adalah cuti 24 hari kerja.

Sisa cuti yang tidak diambil dalam tahun berjalan tersebut dapat ditangguhkan untuk tahun berikutnya

  1. Cuti Besar 3 Bulan

Cuti besar merupakan cuti yang dapat diperoleh ASN yang telah bekerja minimal dalam kurun waktu selama 5 tahun secara terus menerus tanpa mengambil cuti, maka ASN tersebut berhak untuk mendapat cuti besar selama 3 bulan.

ASN yang sudah mengambil cuti besar tersebut tidak dibolehkan mengambil cuti tahunan ditahun yang sama. Selama menggunakan hak cuti besar, ASN bersangkutan tetap mendapatkan penghasilan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

  1. Cuti Sakit 1 Hari – 1 Tahun

Setiap ASN yang jatuh sakit berhak atas cuti dengan aturan, sakit 1 hari ASN tersebut harus menyampaikan surat keterangan sakit secara tertulis kepada atasan langsung dan melampirkan surat keterangan sakit dari dokter. Jika sakit lebih dari satu hari, ASN bersangkutan dapat mengajukan permohonan secara tertulis dengan melampirkan surat keterangan dokter yang memuat pernyataan lamanya cuti berdasarkan keadaan penyakit yang diderita, dan ASN bersangkutan bisa memperoleh cuti sakit dengan jangka waktu paling lama 1 tahun dan dapat ditambah 6 bulan bila diperlusan sesuai dengan surat keterangan dokter.

  1. Cuti Melahirkan 3 Bulan

Untuk ASN wanita berhak atas cuti melahirkan yang berlaku untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ke tiga dengan lama cuti 3 bulan dalam setiap usia kelahiran anak. Untuk memperoleh cuti tersebut, ASN bersangkutan harus mengajukan permintaan tertulis kepada atasan langsung dengan lampiran surat keterangan persalinan dari dokter. Dan selama menjalankan cuti, ASN tersebut tetap mendapatkan penghasilan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

  1. Cuti Karena Alasan Penting -+ 1 Bulan

Cuti karena alasan penting ini dapat diberikan kepada ASN bersangkutan jika, istri,anak, ibu, bapak kakak, adik, mertua, menantu yang sakit keras yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, atau keluarga terkait diatas meniggal dunia. Cuti ini juga dapat diberikan bagi ASN yang hendak melangsungkan pernikahan.

Untuk memperoleh cuti tersebut yang bersangkutan harus membuat permohonan secara tertulis dengan mempertimbangkan dan memperhatikan peraturan yang berlaku. Lama cuti karena alasan penting dapat diberikan paling lama 1 bulan.

Selama masa cuti karena alasan penting, ASN bersangkutan masih menerima penghasilan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  1. Cuti Bersama

a.     PNS berhak atas Cuti Bersama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b.     Cuti Bersama tidak mengurangi hak Cuti Tahunan.

c.     PNS yang karena jabatannya tidak diberikan Cuti Bersama, maka Cuti Tahunan ditambah dengan jumlah Cuti Bersama yang tidak diberikan.

d.     Penambahan Cuti Tahunan hanya dapat digunakan dalam tahun berjalan kecuali tanggal Cuti Bersama merupakan beberapa hari terakhir dalam tahun berjalan dan dapat digunakan pada tahun berikutnya.

 

  1. Cuti Di Luar Tanggungan Negara 3 Tahun – 4

Cuti diluar tanggungan negara ini dapat diberikan kepada ASN yang telah bekerja sekitar 5 tahun lamanya secara terus-menerus tanpa mengambil cuti tahunan, berhak memperolah Cuti Diluar Tanggungan Negara dengan besaran Cuti 3 Tahun dan dapat di perpanjang paling lama satu tahun apabila ada alasan pribadi yang mendesak. Untuk Cuti Diluar Tanggungan Negara dapat diberikan dengan syarat-syarat pengajuan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

ASN yang telah selesai menjalankan Cuti Diluar Tanggungan Negara dan tidak melaporkan diri dalam kurun waktu 1 bulan lamanya, maka ASN tersebut akan diberhentikan dengan hormat dan kepadanya diberikan hak kepegawaian sesuai denga peraturan perundang undangan yang berlaku.

 

Posting Komentar untuk "7 JENIS CUTI ASN"